Selasa, 22 April 2014

LAPORAN GERAK REFLEK DAN SISTEM GERAK



HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Unit VIgerak refleks dan sistem sarafyang di susun oleh :
Nama          : Mar’ahtus Sholikah
Nim             : 11270010
Kelas           : “A”
Kelompok   : III
Telah di nyatakan di terima oleh





Makassar, 11 Juni 2013
Asisten,



Safaruddin, s.pd



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Sistem saraf dan gerak reflek merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam diri makhluk hidup. Sistem saraf pada makhluk hidup berpusat di otak. Otak merupakan bagian dari sistem saraf yang mengatur dan mengkoordinir sebagian besar gerakan, perilaku dan fungsi tubuh. Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron) yang saling berhubung dan fital untuk perkembangan bahasa, pikiran dan ingatan. Unit terkecil dalam sistem saraf adalah neuron yang diikat oleh sel-sel glia sedangkan Lekung refleks ini terdiri dari alat indra, serta saraf aferen satu atau lebih sinapas yang terdapat disusunan saraf pusat atau diganglion simpatis, saraf everon dan efektor. Kegiatan sistem saraf pusat ditampilkan dalam bentuk kegiatan refleks.
Dengan kegiatan refleks dimungkinkan terjadi hubungan kerja yang baik dan tepat antara berbagai organ yang terdapat dalam tubuh manusia dan hubungan dengan sekelilingnya. Refleks adalah respon yang tidak berubah terhadap perangsangan yang terjadi diluar kehendak. Rangsangan ini merupakan reaksi organisme terhadap perubahan lingkungan baik didalam maupun diluar organisme yang melibatkan sistem saraf pusat dalam maupun memberikan jembatan (respons) terdapat rangsangan. Refleks dapat berupa peningkatan maupun penurunan kegiatan, misalnya kontraksi atau relaksasi otot, kontraksi atau dilatasi  pembuluh darah. Dengan adanya kegiatan refleks, tubuh mampu mengadakan reaksi yang cepat terhadap berbagai perubahan diluar maupun didalam tubuh disertai adaptasi terhadap perubahan tersebut.Dengan demikian seberapa besar peran sistem saraf pusat dapat mengukur kehidupan organisme.
B.     TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui macam-macam refleks yang dikendalikan oleh otak dan medulla spinalis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Refleks adalah suatu respon organ efektor (otot atau kelenjar) yang bersifat otomatis atau tanpa sadar, terhadap situasi stimulus rtertentu. Respon tersebut melibatkan suatu rantai yang terdiri atas sekurang-kurangnya dua neuron, membentuk suatu busur reeflkeksa (reflex are). Dua neuron penting dalm suatu busur reflex adalah neuron aferen, sensori atau reseptor dan neuron eferen motoris atau efektor. Umumnya diantara neuron reseptor dan neuron efektor. Meskipun reflex dapat melibatkan berbagai bagian otak dan system saraf otonom, refleks yang paling sederhana adalah refleks spinal. Suatu refleks spinal yang khas adalah refleks rentang ( strets refleks) yang digambarkan dengan pemukulan ligamentum patella (suatu tendon) sehingga melibatkan otot lutut terentang.
Refleks rentang memainkan sesuatu peranba penting namun agak sederhana dalam pereilaku. Suatu otot rentang dan bereaksi dengan berkontraksi. Mesin refleks rentang memberikan mekanisme pengendalian yang teratur dengan baik yang mengarahkan kontraksi otot-otot antagonis dan secara terus-menerus memonitor keberhasilan dengan perintah-perintah dari otak yang diteruskan dan dengan cepat mampu melakukan penyesuaian (Campbell, 2002).
Berdasarkan fungsinya, sel neuron dapat dibedakan menjadi 4 Bagian:
Neuron sensorik (nouron aferen) yauitu sel saraf yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor ke pusat susunan saraf. Neuron memiliki dendrit yang berhubungan dengan reseptor (penerima rangsangan) dan neurit yang berhubungan dengan sel saraf lainnya.
1.      Neuron Motorik (nouronaferen), yaitu sel saraf yang berfungsi untuk menyampaikan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke saraf efektor. Dendrit menerima impuls dari akson neoron lain sedangkan aksonnya berhubungan dengan efektor.
2.         Neuron konektor adalah sel saraf yang bertugas menghubungkan antara neuron yang satu dengan yang lainnya.
3.      Neuron ajustor, yaitu sel saraf yang bertugas menghubungkan neuron sensorik dan neuron motorik yang terdapat di dalam sumsum tulang belakang atau di otak
(Idel, 2000).
Refleks pada dasarnya merupakan suatu respon dalam rangka mengelak dari suatu rangsangan yang dapat membahayakan atau mencelakakan. Ciri refleks adalah respon yang berlangsung cepat atau tidak disadari oleh yang bersangkutan. Reflex semacam ini dinamakan reflex bawaan yang pusatnya pada sumsum tulang belakang. Impuls saraf berasal dari reseptor dibawa oleh sareaf eferen yang bersifat sensorik, menuju ke system sarf pusat, yaitu sumsum tulang belakang. Di sum-sum tulang belakang, impuls di transfer oleh neuron asesori dari neuron sensori ke neuron motorik. Dari neuron motorik impuls di alirkan melalui sarf motorik ke efektor.( isnaeni,wiwi.2006)
Jika dilihat dari bentuk atau aksi yang ditimbulkan, reflex memiliki berbagai karakteristik , yaitu dapat diramalkan, mempunyai tujuan tertentu, memiliki reseptor tertentu, mempunyai periode laten, spontan dan tidak dapat dipelajari, berfungsi sebagai pelindung dan pengatur, serta periode latin akan lama pada respon yang terus  menerus sehingga akan menimbulkan kelelehan.ada beberapa jenis macam reflex, yaitu reflex spinal, medulla, cerebral,superficial, miotatik, dan reflex visceral. Reflex sebagai integrasi sinapmemiloiki bagian-bagian antara lain serabut saraf sensorik-saraf spinal akar dorsalis-interneuron-saraf akar ventralis-serabut motorik. Antar satu serabut satu dengan serabut lainnya sudahb tentu memiliki hubungan integrasi. Dalam integrasi antar ujung-ujung saraf dalam sinaps tersebut ada tiga hal yang dimunculkan.
1. Summasi Terdiri atas sum-sum tenporal yang berupa pengulangan impalas untuk dapat menimbulkan respon summasi spiasial.
2.  Fasilitas Merupakansuatu proses poenambahan eksitasi pada hubungan sinaps yang tidak memperlihatkan adanay summasi respon elektrik. Pada kondisi ini potensial pada portsinapsis akan meningkat.
3.  Inhibitor Adalah proses penghambatan respon pada organ efektor. Jika dilihat dari mekanisme jalannya rangsangan, stimulus memiliki bentuk sinaps inhibitor (menghambat) dan sinapos eksitator 9 mempercepat). Misalnya stimulus dengan sinaps inhibitor adalah saat relaksasi sebagai respon adanya stimulus, sedangkan contoh sinaps eksikator adalah saat otot kontraksi sebagai respon adanya stimulus. Bentuk ke dua respon pada anggota badan yang sama disebut dengan hambatan ses yang terjadi pada refleks melalui jalan tertentu disebut lengkung refleks. Komponen-komponen yang dilalui refleks :
1.      Reseptor rangsangan sensorik yang peka terhadap suatu rangsangan misalnya kulit
2.       Neuron aferen (sensoris) yang dapat menghantarkan impuls menuju kesusunan saraf pusat (medula spinalis-batang otak)
3.      Pusat saraf (pusat sinaps) tempat integrasi masuknya sensorik dan dianalisis kembali ke neuron eferen
4.      Neuron eferen (motorik) menghantarkan impuls ke perifer
5.      Alat efektor merupakan tempat terjadinya reaksi yang diwakili oleh suatu serat otot atau kelenjar
Walaupun otak dan sum-sum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak dibagian luar atau kulitnya dan dibagian putih terletak ditengah. Pada sum-sum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu,sedangkan pada bagian-bagian korteks juga dapat berupa materi putih.(Syaifuddin,2006 : 214).
Sistem saraf tersusun atas miliaran sel yang sangat khusus yang disebut sel saraf (neuron). Setiap neuron tersusun atas badan sel, dendrit, dan akson (neurit).
Badan sel merupakan bagian sel saraf yang mengandung nukleus (inti sel) dan tersusun pula sitoplasma yang bergranuler dengan warna kelabu. Di dalamnya juga terdapat membran sel, nukleolus (anak inti sel), dan retikulum endoplasma. Retikulum endoplasma tersebut memiliki struktur berkelompok yang disebut badan Nissl. Pada badan sel terdapat bagian yang berupa serabut de ngan penjuluran pendek. Bagian ini disebut dendrit. Dendrit memiliki struktur yang bercabang-cabang (seperti pohon) dengan berbagai bentuk dan ukuran. Fungsi dendrit adalah menerima impuls (rangsang) yang datang dari reseptor. Kemudian impuls tersebut dibawa menuju ke badan sel saraf. Selain itu, pada badan sel juga terdapat penjuluran panjang dan kebanyakan tidak bercabang. Namanya adalah akson atau neurit. Akson berperan dalam menghantarkan impuls dari badan sel menuju efektor, seperti otot dan kelenjar. Walaupun diameter akson hanya beberapa mikrometer, namun panjangnya bisa mencapai 1 hingga 2 meter.Supaya informasi atau impuls yang dibawa tidak bocor (sebagaiisolator), akson dilindungi oleh selubung lemak yang kemilau. Kita bisa menyebutnya selubung mielin. Selubung mielin dikelilingi oleh sel-sel Schwan. Selubung mielin tersebut dihasilkan oleh selsel pendukung yang disebut oligodendrosit. Sementara itu, pada akson terdapat bagian yang tidak terlindungi oleh selubung mielin. Bagian ini disebut nodus Ranvier, yang berfungsi memperbanyak impuls saraf atau mempercepat jalannya impuls. Sel saraf penghubung Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduksivitas. Iritabilitas artinyakemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Dan konduksivitasartinya kemampuan sel saraf untuk membawa impuls- impuls saraf (Anonim, 2011).  
Akson tidak seluruhnya disebungi oleh selaput mielin, tetapi ada tempat tertentu terdapatbagian akson yang tidak diselubungi oleh selaput mielin yang disebut takik ranvier (Node of Ranvier). Takik merupakan kesenjangnan- kesenjangan yang terdapat antara dua sel schwan yang berdekatan sepanjang akson.  Sel saraf biasanya menerima informasi melalui dendritdan badan sel dan menghantarkannya melalui akson. Urutan ini disebut polarisasi dinamik (Pagarra, C2011).
Dendrit pada umumnya tidak diselubungi selaput mielin. Sedangkan pada akson adayang diselubungi selaput mielin dan ada yang tidak. Selaput mielin sebenarnya merupakanlapisan- lapisan membran sel schwan yang melilit akson berkali- kali dan membangunkompleks lipoprotein yang disebut mielin. Mielin berfungsi sebagai isolator dan melindungiakson terhadap tekanan dan luka, dan di duga memberi nutrisi terhadap akson danmempercepat jalannya impuls (Pagarra, 2011)















BAB III
METODOLOGI KERJA
A.    WAKTU DAN TEMPAT
Hari/tanggal    : Selasa,11 Juni 2013
Waktu             : Pukul 10.30-12.00 WITA
Tempat            : Laboratorium Biologi FKIP  UVRI Makassar.
B.     ALAT DAN BAHAN
a.       Untuk pengamatan gerak refleks
Alat:
1.      Lampu Senter
2.      Tusuk gigi
3.      Hummer
4.      Kapas
5.      Baki alat
Bahan:
1.      Probandus (adovhina somi sabon)
b.      Untuk pengamatan sistem saraf
Alat:
1.    Cawan petri
2.    Pisau
3.    Penutup mata
Bahan:
1.     Buah apel
2.     Buah pir
3.     Kentang
4.     Jeruk nipis
5.     Jeruk purut
6.     Bawang merah
7.     Bawang putih

C.     CARA KERJA
1.      percobaan 1 ( gerak refleks )
a.       refleks lutut
Orang coba duduk pada tempat yang agak tinggi sehingga kedua tungkai akan tergantung bebas dengan fleksi tungkai pada sendi lutut. Ketuklah tendo patella dengan hummer sehingga terjadi ekstensi tungkai disertai kontraksi otot kuadriseps.Tungkai difleksikan pada sendi lutut dan kaki didorsofleksikan. Ketuklah tendo Achilles, sehingga terjadi plantar fleksi dari kaki dan kontraksi otot.
b.      Refleks menanggap
Lengan orang coba setengah difleksikan pada sendi siku. Ketuklah pada tendo otot biseps akan menyebabkan fleksi lengan siku dan tampak kontraksi otot biseps. Lengan bawah difleksikan pada sendi siku sedikit dipronasikan. Ketuklah pada tendo otot triseps 5 cm di atas siku akan menyebabkan ekstensi tangan dan kontraksi otot triseps.
c.       Withdrawl Reflex
Lengan orang coba diletakkan di atas meja dalam keadaan ekstensi. Tunggulah sampai orang coba tidak melihat saudara, tusuklah dengan hati-hati dan cepat kulit tangan dengan jarum suntik steril, sehalus mungkin agar tidak melukai orang coba. Respon berupa fleksi lengan tersebut menjauhi stimulus.
d.      Refleks cahaya
Mata probandus di buka lebar-lebar kemudian berikan sentuhan dengan menggunakan kapas yang telah di basahi, dan lihatlah reaksinya dan catat hasilnya.
2.      Percobaan 2 ( sistem saraf )
1.      Memotong buah yang telah tersedia menjadi bentuk dadu.
2.      Menempatkan potongan buah tersebut kedalam cawan petri.
3.      Memulai mengidentifikasi macm-macam buah yang akan diujikan dengan cara:

1.      Untuk perlakuan 1
Menutup mata probandus dan memberikan perlakuan dengan cara  mencium dan menjilat atau menggigit buah yang diujikan kemudian   mencatat hasilnya sesuai atau tidak dengan buah yang diujikan.
2.      Untuk perlakuan 2
Menutup mata dan hidung probandus dan memberikan perlakuan dengan cara  menjilat atau menggigit buah yang diujikan kemudian   mencatat hasilnya sesuai atau tidak dengan buah yang diujikan.






















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    HASIL PENGAMATAN
1.         Untuk percobaan 1 ( gerak refleks)
Nama probandus         : Adovina somi sabon
umur                            : 21 tahun
jenis kelamin                : Perempuan

No
Macam gerak refleks
Respon
menjauh
mendekat
kketerangan
ada
tidak
1
refleks lutut
ü   
-
ü   
-
Poli : kaget dan menjauh
2
Refleks cahaya
ü   
-
ü   
-
Poli : menjauh dari cahaya, pupil mata mengecil
3
Refleks withdrawl
ü   
-
-
ü   
Poli : kaget dan lengan
nya mendekat kearah tusukan
 4
Refleks menanggap
ü   
-
ü   
-
Poli : berkedip dan mengeluarkan air mata





2.    Untuk percobaan 2 ( sistem saraf )
Nama probandus         : Irfan
Umur                           : 23 tahun
Jenis kelamin               : laki-laki


No
Macam buah
Identifikasi
Perlakuan 1
Perlakuan 2
Benar
Salah
Benar
Salah
1
Apel
ü   
-
ü   
-
2
Pir
-
ü   
ü   
-
3
Kentang
ü   
-
ü   
ü   
4
Jeruk nipis
ü   
-
-
-
5
Jeruk purut
-
ü   
ü   
-
6
Bawang merah
ü   
-
ü   
-
7
Bawang putih
ü   
-
-
ü   

B.     PEMBAHASAN
a.       Untuk percobaan 1 ( gerak refleks )
Refleks adalah jawaban motorik atas rangsangan sensorik yang diberikan pada kulit atau respon apapun yang terjadi secara otomatis tanpa usaha sadar.Pada manusia, ada dua jenis refleks yaitu refleks fisiologis dan patologis.Refleks fisiologis normal jika terdapat pada manusia, sebaliknya refleks patologis normal jika tidak terdapat pada manusia.
1.      Pada refleks kornea atau refleks mengedip (menanggap), orang coba menggerakkan bola mata ke lateral yaitu dengan melihat salah satu sisi tanpa menggerakkan kepala. Kemudian sisi kontralateral kornea orang coba disentuh dengan kapas yang telah digulung membentuk silinder halus. Respon berupa kedipan mata secara cepat. Sentuhan pada sisi kornea dengan kapas yang berbentuk silinder halus akan mengakibatkan kontraksi secara spontan pada bola dengan berkedip dan mengaluarkan air mata. Hal ini disebabkan mata termasuk organ tubuh yang sangat sensitif terhadap benda-benda asing
2.      Pada percobaan tentang refleks cahaya akan dilihat bagaimana respon pupil mata ketika cahaya senter dijatuhkan pada pupil. Ternyata repon yang terjadi berupa kontriksi pupil homolateral dan kontralateral. Jalannya impuls cahaya sampai terjadi kontriksi pupil adalah berasal dari pupil kemudian stimulus diterima oleh N.Opticus, lalu masuk ke mesencephalon, dan kemudian melanjutkan ke N.Oculomotoris dan sampai ke spingter pupil. Refleks cahaya ini juga disebut refleks pupil. Pada percobaan refleks cahaya, pupil mata mengalami pengecilan.Cahaya yang berlebihan yang masuk kedalam mata membuat pupil mata menjadi kecil.
3.      Pada percobaan refleks withdrawl, lengan bawah orang coba difleksikan pada sendi tangan dan sedikit dipronasikan kemudian dilakukan pengetukan periosteum pada ujung distal os radii.Pada percobaan refleks periost radialis terjadi gerakan fleksi. Hal ini menandakan tangan orang coba normal karena respons ketika diketuk. Jalannya impuls pada refleks periost radialis yaitu dari processus styloideus radialis masuk ke n. radialis kemudian melanjutkan ke N. cranialis 6 sampai Thoracalis 1 lalu masuk ke n. ulnaris lalu akan menggerakkan m. fleksor ulnaris. Respon yang terjadi berupa fleksi lengan bawah pada siku dan supinasi tangan.
4.      Pada percobaan refleks perost ulnaris terjadi supunasi dan ini menundakan bahwa tangan orang coba normal. Pada percobaan refleks stretuch pada kpr terjadi ekstensi yang disertai kontraksi otot kuadriseps, APR terjadi plantar fleksi dan kontraksi otot gastroknimius, untuk biseps terjadi fleksi lengan dan kontraksi otot biseps dan refleks triseps dan withdrawl refleks mengalami fleksi dan ekstensi pada lengan.Respon dari refleks periost ulnaris berupa pronasi tangan. Jalannya impuls saraf berasal dari processus styloideus radialis masuk ke n. radialis kemudian melanjutkan ke N. cranialis 5-6 lalu masuk ke n. radialis lalu akan menggerakkan m. brachioradialis.
5.      Bila suatu otot rangka dengan persarafan yang utuh diregangkan akan timbul kontraksi. Respon ini disebut refleks regang. Rangsangannya adalah regangan pada otot, dan responnya berupa kontraksi otot yang diregangkan. Reseptornya adalah kumparan otot. tungkai difleksikan pada sendi lutut dan kaki didorsofleksikan.Respon yang terjadi ketika tendo Achilles diketuk berupa fleksi dari kaki dan kontraksi otot gastroknemius.Ketika dilakukan ketukan pada tendo otot biseps terjadi respon berupa fleksi lengan pada siku dan supinasi.Sedangkan jika tendo otot triseps diketuk, maka respon yang terjadi berupa ekstensi lengan dan supinasi.
b.      Untuk percobaan 2 ( sisitem saraf )
Rasa nikmat dan lezat dari setiap makanan yang dirasakan dipengaruhi oleh adanya rangsangan pada lidah. Ungkapan rasa sakit seperti mengucapkan  kata “aduh” juga terkait rangsangan pada bagian tertentu tubuh kita. Oleh karena itu, rangsangan (stimulus) diartikan sebagai segala sesuatu yang menyebabkan perubahan pada tubuh atau bagian tubuh tertentu. Sedangkan alat tubuh yang menerima rangsangan tersebut dinamakan indra (reseptor). Adanya reseptor, memungkinkan rangsangan dihantarkan menuju sistem saraf pusat. Di dalam saraf pusat, rangsangan akan diolah untuk dikirim kembali menuju efektor, seperti otot dan tulang oleh suatu sel saraf sehingga terjadi tanggapan (respons).
Sementara itu, rangsangan yang menuju tubuh dapat berasal dari bau, rasa (seperti pahit, manis, asam, dan asin), sentuhan, cahaya, suhu, tekanan, dan gaya berat. Rangsangan semacam ini akan diterima oleh indra penerima yang disebut reseptor luar (eksteroseptor).
Sedangkan rangsangan yang berasal dari dalam tubuh misalnya rasa lapar, kenyang, nyeri, maupun kelelahan akan diterima oleh indra yang dinamakan reseptor dalam (interoseptor). Tentu semua rangsangan ini dapat kita rasakan karena pada tubuh kita terdapat sel-sel reseptor.

























BAB V
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
1.      Pada percobaan gerak refleks pada lutut respon yang dihasilkan yaitu kaget dan menjauh.
2.      Pada percobaan gerak refleks pada cahaya respon yang dihasilkan yaitu menjauh dari cahaya dan pupi mata mengecil.
3.      Pada percobaan gerak refleks withdrawl  respon yang dihasilkan yaitu kaget dan lengan mendekat kearah tusukan.
4.      Pada percobaan gerak refleks menanggap respon yang dihasilkan yaitu berkedip dan mengeluarkan air mata.
Pada percobaan sistem saraf didapatkan bahwa perlakuan 1 dan perlakuan 2  Hasilnya hampir sama yaitu dari 7 buah yang di identifikasi terdapat 5 buah yang di jawab benar.

B.     SARAN
Saat melaksanakan praktikum mahasiswa di harapkan lebih teliti sehingga tidak terjadi kesalahan dalam percobaan. Untuk dosen pendamping praktikum di harapkan mampu lebih menjelaskan mengenai praktikum.











DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Biologi. Penerbit Erlangga: Jakarta.
Campbell.1994. Biologi Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta.
Isnaeni,wiwi.2006.Fisiologi Hewan.Yogyakarta: penerbit kasinius.
Syaifuddin.2006.Fisiologi Hewan. UT : Jakarta
www.wikipedia.comDiakses tanggal 11 Mei 2011Pagarra, Halifah dan Adnan. 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar