HALAMAN PENGESAHAN
Laporan
Praktikum Fisiologi Hewan Unit VI“gerak
refleks dan sistem saraf” yang di
susun oleh :
Nama :
Mar’ahtus Sholikah
Nim :
11270010
Kelas :
“A”
Kelompok : III
Telah
di nyatakan di terima oleh
Makassar,
11 Juni 2013
Asisten,
Safaruddin, s.pd
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Sistem
saraf dan gerak reflek merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam
diri makhluk hidup. Sistem saraf pada makhluk hidup berpusat di otak. Otak merupakan
bagian dari sistem saraf yang mengatur dan mengkoordinir sebagian besar
gerakan, perilaku dan fungsi tubuh. Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf
(neuron) yang saling berhubung dan fital untuk perkembangan bahasa, pikiran dan
ingatan. Unit terkecil dalam sistem saraf adalah neuron yang diikat oleh
sel-sel glia sedangkan Lekung refleks ini terdiri dari
alat indra, serta saraf aferen satu atau lebih sinapas yang terdapat disusunan
saraf pusat atau diganglion simpatis, saraf everon dan efektor. Kegiatan sistem
saraf pusat ditampilkan dalam bentuk kegiatan refleks.
Dengan
kegiatan refleks dimungkinkan terjadi hubungan kerja yang baik dan tepat antara
berbagai organ yang terdapat dalam tubuh manusia dan hubungan dengan
sekelilingnya. Refleks adalah respon yang tidak berubah terhadap perangsangan
yang terjadi diluar kehendak. Rangsangan ini merupakan reaksi organisme
terhadap perubahan lingkungan baik didalam maupun diluar organisme yang
melibatkan sistem saraf pusat dalam maupun memberikan jembatan (respons)
terdapat rangsangan. Refleks dapat berupa peningkatan maupun penurunan
kegiatan, misalnya kontraksi atau relaksasi otot, kontraksi atau dilatasi
pembuluh darah. Dengan adanya kegiatan refleks, tubuh mampu mengadakan reaksi
yang cepat terhadap berbagai perubahan diluar maupun didalam tubuh disertai
adaptasi terhadap perubahan tersebut.Dengan demikian seberapa besar peran
sistem saraf pusat dapat mengukur kehidupan organisme.
B. TUJUAN
PRAKTIKUM
Untuk
mengetahui macam-macam refleks yang dikendalikan oleh otak dan medulla spinalis.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Refleks adalah suatu respon organ
efektor (otot atau kelenjar) yang bersifat otomatis atau tanpa sadar, terhadap
situasi stimulus rtertentu. Respon tersebut melibatkan suatu rantai yang
terdiri atas sekurang-kurangnya dua neuron, membentuk suatu busur reeflkeksa
(reflex are). Dua neuron penting dalm suatu busur reflex adalah neuron aferen,
sensori atau reseptor dan neuron eferen motoris atau efektor. Umumnya diantara
neuron reseptor dan neuron efektor. Meskipun reflex dapat melibatkan berbagai
bagian otak dan system saraf otonom, refleks yang paling sederhana adalah
refleks spinal. Suatu refleks spinal yang khas adalah refleks rentang ( strets
refleks) yang digambarkan dengan pemukulan ligamentum patella (suatu tendon)
sehingga melibatkan otot lutut terentang.
Refleks rentang memainkan sesuatu peranba penting
namun agak sederhana dalam pereilaku. Suatu otot rentang dan bereaksi dengan
berkontraksi. Mesin refleks rentang memberikan mekanisme pengendalian yang
teratur dengan baik yang mengarahkan kontraksi otot-otot antagonis dan secara
terus-menerus memonitor keberhasilan dengan perintah-perintah dari otak yang
diteruskan dan dengan cepat mampu melakukan penyesuaian (Campbell, 2002).
Berdasarkan fungsinya, sel neuron
dapat dibedakan menjadi 4 Bagian:
Neuron sensorik (nouron aferen) yauitu sel saraf yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor ke pusat susunan saraf. Neuron memiliki dendrit yang berhubungan dengan reseptor (penerima rangsangan) dan neurit yang berhubungan dengan sel saraf lainnya.
Neuron sensorik (nouron aferen) yauitu sel saraf yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor ke pusat susunan saraf. Neuron memiliki dendrit yang berhubungan dengan reseptor (penerima rangsangan) dan neurit yang berhubungan dengan sel saraf lainnya.
1.
Neuron Motorik (nouronaferen), yaitu
sel saraf yang berfungsi untuk menyampaikan impuls motorik dari susunan saraf
pusat ke saraf efektor. Dendrit menerima impuls dari akson neoron lain
sedangkan aksonnya berhubungan dengan efektor.
2.
Neuron konektor adalah
sel saraf yang bertugas menghubungkan antara neuron yang satu dengan yang
lainnya.
3.
Neuron ajustor, yaitu sel saraf yang
bertugas menghubungkan neuron sensorik dan neuron motorik yang terdapat di
dalam sumsum tulang belakang atau di otak
(Idel, 2000).
Refleks pada dasarnya merupakan
suatu respon dalam rangka mengelak dari suatu rangsangan yang dapat
membahayakan atau mencelakakan. Ciri refleks adalah respon yang berlangsung
cepat atau tidak disadari oleh yang bersangkutan. Reflex semacam ini dinamakan
reflex bawaan yang pusatnya pada sumsum tulang belakang. Impuls saraf berasal
dari reseptor dibawa oleh sareaf eferen yang bersifat sensorik, menuju ke
system sarf pusat, yaitu sumsum tulang belakang. Di sum-sum tulang belakang,
impuls di transfer oleh neuron asesori dari neuron sensori ke neuron motorik.
Dari neuron motorik impuls di alirkan melalui sarf motorik ke efektor.( isnaeni,wiwi.2006)
Jika dilihat dari bentuk atau aksi
yang ditimbulkan, reflex memiliki berbagai karakteristik , yaitu dapat
diramalkan, mempunyai tujuan tertentu, memiliki reseptor tertentu, mempunyai
periode laten, spontan dan tidak dapat dipelajari, berfungsi sebagai pelindung
dan pengatur, serta periode latin akan lama pada respon yang terus
menerus sehingga akan menimbulkan kelelehan.ada beberapa jenis macam
reflex, yaitu reflex spinal, medulla, cerebral,superficial, miotatik, dan
reflex visceral. Reflex sebagai integrasi sinapmemiloiki bagian-bagian antara
lain serabut saraf sensorik-saraf spinal akar dorsalis-interneuron-saraf akar
ventralis-serabut motorik. Antar satu serabut satu dengan serabut lainnya
sudahb tentu memiliki hubungan integrasi. Dalam integrasi antar ujung-ujung
saraf dalam sinaps tersebut ada tiga hal yang dimunculkan.
1. Summasi Terdiri atas sum-sum tenporal yang berupa
pengulangan impalas untuk dapat menimbulkan respon summasi spiasial.
2. Fasilitas Merupakansuatu proses poenambahan
eksitasi pada hubungan sinaps yang tidak memperlihatkan adanay summasi respon
elektrik. Pada kondisi ini potensial pada portsinapsis akan meningkat.
3. Inhibitor Adalah proses penghambatan respon
pada organ efektor. Jika dilihat dari mekanisme jalannya rangsangan, stimulus
memiliki bentuk sinaps inhibitor (menghambat) dan sinapos eksitator 9
mempercepat). Misalnya stimulus dengan sinaps inhibitor adalah saat relaksasi
sebagai respon adanya stimulus, sedangkan contoh sinaps eksikator adalah saat
otot kontraksi sebagai respon adanya stimulus. Bentuk ke dua respon pada
anggota badan yang sama disebut dengan hambatan ses yang terjadi pada refleks
melalui jalan tertentu disebut lengkung refleks. Komponen-komponen yang dilalui
refleks :
1.
Reseptor rangsangan sensorik yang peka terhadap suatu
rangsangan misalnya kulit
2. Neuron aferen (sensoris) yang dapat
menghantarkan impuls menuju kesusunan saraf pusat (medula spinalis-batang otak)
3. Pusat saraf (pusat sinaps) tempat
integrasi masuknya sensorik dan dianalisis kembali ke neuron eferen
4. Neuron eferen (motorik)
menghantarkan impuls ke perifer
5.
Alat efektor merupakan tempat terjadinya reaksi yang
diwakili oleh suatu serat otot atau kelenjar
Walaupun otak dan sum-sum tulang belakang mempunyai materi
sama tetapi susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak dibagian luar
atau kulitnya dan dibagian putih terletak ditengah. Pada sum-sum tulang
belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu,sedangkan pada
bagian-bagian korteks juga dapat berupa materi putih.(Syaifuddin,2006 : 214).
Sistem saraf tersusun atas miliaran
sel yang sangat khusus yang disebut sel saraf (neuron). Setiap neuron
tersusun atas badan sel, dendrit, dan akson (neurit).
Badan sel
merupakan bagian sel saraf yang mengandung nukleus (inti sel) dan tersusun
pula sitoplasma yang bergranuler dengan warna kelabu. Di dalamnya juga terdapat
membran sel, nukleolus (anak inti sel), dan retikulum endoplasma. Retikulum
endoplasma tersebut memiliki struktur berkelompok yang disebut badan Nissl. Pada badan sel terdapat
bagian yang berupa serabut de ngan penjuluran pendek. Bagian ini disebut dendrit. Dendrit memiliki struktur
yang bercabang-cabang (seperti pohon) dengan berbagai bentuk dan ukuran. Fungsi
dendrit adalah menerima impuls (rangsang) yang datang dari reseptor. Kemudian
impuls tersebut dibawa menuju ke badan sel saraf. Selain itu, pada badan sel
juga terdapat penjuluran panjang dan kebanyakan tidak bercabang. Namanya adalah
akson atau neurit. Akson berperan dalam
menghantarkan impuls dari badan sel menuju efektor, seperti otot dan kelenjar.
Walaupun diameter akson hanya beberapa mikrometer, namun panjangnya bisa
mencapai 1 hingga 2 meter.Supaya informasi atau impuls yang dibawa tidak bocor
(sebagaiisolator), akson dilindungi oleh selubung lemak yang kemilau. Kita bisa
menyebutnya selubung mielin.
Selubung mielin dikelilingi oleh sel-sel
Schwan. Selubung mielin tersebut dihasilkan oleh selsel pendukung yang disebut
oligodendrosit. Sementara itu,
pada akson terdapat bagian yang tidak terlindungi oleh selubung mielin. Bagian
ini disebut nodus Ranvier, yang
berfungsi memperbanyak impuls saraf atau mempercepat jalannya impuls. Sel
saraf penghubung Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang
lain.Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduksivitas. Iritabilitas
artinyakemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Dan
konduksivitasartinya kemampuan sel saraf untuk membawa impuls- impuls saraf
(Anonim, 2011).
Akson tidak seluruhnya
disebungi oleh selaput mielin, tetapi ada tempat tertentu terdapatbagian akson
yang tidak diselubungi oleh selaput mielin yang disebut takik ranvier (Node
of Ranvier). Takik merupakan kesenjangnan- kesenjangan yang terdapat antara
dua sel schwan yang berdekatan sepanjang akson. Sel saraf biasanya menerima informasi melalui
dendritdan badan sel dan menghantarkannya melalui akson. Urutan ini disebut
polarisasi dinamik (Pagarra, C2011).
Dendrit pada umumnya
tidak diselubungi selaput mielin. Sedangkan pada akson adayang diselubungi
selaput mielin dan ada yang tidak. Selaput mielin sebenarnya merupakanlapisan-
lapisan membran sel schwan yang melilit akson berkali- kali dan
membangunkompleks lipoprotein yang disebut mielin. Mielin berfungsi sebagai
isolator dan melindungiakson terhadap tekanan dan luka, dan di duga memberi
nutrisi terhadap akson danmempercepat jalannya impuls (Pagarra, 2011)
BAB
III
METODOLOGI
KERJA
A.
WAKTU DAN TEMPAT
Hari/tanggal
: Selasa,11 Juni 2013
Waktu
: Pukul 10.30-12.00 WITA
Tempat
: Laboratorium Biologi FKIP UVRI
Makassar.
B. ALAT
DAN BAHAN
a. Untuk
pengamatan gerak refleks
Alat:
1. Lampu
Senter
2. Tusuk
gigi
3. Hummer
4. Kapas
5. Baki
alat
Bahan:
1. Probandus
(adovhina somi sabon)
b.
Untuk pengamatan sistem
saraf
Alat:
1. Cawan
petri
2. Pisau
3. Penutup
mata
Bahan:
1. Buah
apel
2. Buah
pir
3. Kentang
4. Jeruk
nipis
5. Jeruk
purut
6. Bawang
merah
7. Bawang
putih
C.
CARA KERJA
1. percobaan
1 ( gerak refleks )
a.
refleks lutut
Orang coba duduk pada tempat yang agak tinggi sehingga
kedua tungkai akan tergantung bebas dengan fleksi tungkai pada sendi lutut.
Ketuklah tendo patella dengan hummer sehingga terjadi ekstensi tungkai disertai
kontraksi otot kuadriseps.Tungkai difleksikan pada sendi lutut dan kaki
didorsofleksikan. Ketuklah tendo Achilles, sehingga terjadi plantar fleksi dari
kaki dan kontraksi otot.
b.
Refleks menanggap
Lengan orang coba setengah difleksikan pada sendi
siku. Ketuklah pada tendo otot biseps akan menyebabkan fleksi lengan siku dan
tampak kontraksi otot biseps. Lengan bawah difleksikan pada sendi siku sedikit
dipronasikan. Ketuklah pada tendo otot triseps 5 cm di atas siku akan
menyebabkan ekstensi tangan dan kontraksi otot triseps.
c.
Withdrawl Reflex
Lengan orang
coba diletakkan di atas meja dalam keadaan ekstensi. Tunggulah sampai orang
coba tidak melihat saudara, tusuklah dengan hati-hati dan cepat kulit tangan
dengan jarum suntik steril, sehalus mungkin agar tidak melukai orang coba.
Respon berupa fleksi lengan tersebut menjauhi stimulus.
d. Refleks
cahaya
Mata probandus di buka
lebar-lebar kemudian berikan sentuhan dengan menggunakan kapas yang telah di
basahi, dan lihatlah reaksinya dan catat hasilnya.
2. Percobaan
2 ( sistem saraf )
1. Memotong
buah yang telah tersedia menjadi bentuk dadu.
2. Menempatkan
potongan buah tersebut kedalam cawan petri.
3. Memulai
mengidentifikasi macm-macam buah yang akan diujikan dengan cara:
1. Untuk
perlakuan 1
Menutup
mata probandus dan memberikan perlakuan dengan cara mencium dan menjilat atau menggigit buah yang
diujikan kemudian mencatat hasilnya
sesuai atau tidak dengan buah yang diujikan.
2. Untuk
perlakuan 2
Menutup
mata dan hidung probandus dan memberikan perlakuan dengan cara menjilat atau menggigit buah yang diujikan
kemudian mencatat hasilnya sesuai atau
tidak dengan buah yang diujikan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
PENGAMATAN
1.
Untuk percobaan 1 (
gerak refleks)
Nama
probandus : Adovina somi sabon
umur
: 21 tahun
jenis
kelamin : Perempuan
No
|
Macam gerak refleks
|
Respon
|
menjauh
|
mendekat
|
kketerangan
|
|
ada
|
tidak
|
|||||
1
|
refleks lutut
|
ü
|
-
|
ü
|
-
|
Poli
: kaget dan menjauh
|
2
|
Refleks cahaya
|
ü
|
-
|
ü
|
-
|
Poli
: menjauh dari cahaya, pupil mata mengecil
|
3
|
Refleks withdrawl
|
ü
|
-
|
-
|
ü
|
Poli : kaget dan lengan
nya
mendekat kearah tusukan
|
4
|
Refleks menanggap
|
ü
|
-
|
ü
|
-
|
Poli
: berkedip dan mengeluarkan air mata
|
2. Untuk
percobaan 2 ( sistem saraf )
Nama probandus : Irfan
Umur : 23 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
No
|
Macam buah
|
Identifikasi
|
|||
Perlakuan 1
|
Perlakuan 2
|
||||
Benar
|
Salah
|
Benar
|
Salah
|
||
1
|
Apel
|
ü
|
-
|
ü
|
-
|
2
|
Pir
|
-
|
ü
|
ü
|
-
|
3
|
Kentang
|
ü
|
-
|
ü
|
ü
|
4
|
Jeruk nipis
|
ü
|
-
|
-
|
-
|
5
|
Jeruk purut
|
-
|
ü
|
ü
|
-
|
6
|
Bawang merah
|
ü
|
-
|
ü
|
-
|
7
|
Bawang putih
|
ü
|
-
|
-
|
ü
|
B.
PEMBAHASAN
a. Untuk
percobaan 1 ( gerak refleks )
Refleks adalah jawaban motorik atas rangsangan sensorik yang
diberikan pada kulit atau respon apapun yang terjadi secara otomatis tanpa
usaha sadar.Pada manusia, ada dua jenis refleks yaitu refleks fisiologis dan
patologis.Refleks fisiologis normal jika terdapat pada manusia, sebaliknya
refleks patologis normal jika tidak terdapat pada manusia.
1.
Pada refleks kornea atau refleks mengedip (menanggap), orang
coba menggerakkan bola mata ke lateral yaitu dengan melihat salah satu sisi
tanpa menggerakkan kepala. Kemudian sisi kontralateral kornea orang coba
disentuh dengan kapas yang telah digulung membentuk silinder halus. Respon
berupa kedipan mata secara cepat. Sentuhan pada sisi kornea dengan kapas yang
berbentuk silinder halus akan mengakibatkan kontraksi secara spontan pada bola
dengan berkedip dan mengaluarkan air mata. Hal ini disebabkan mata termasuk
organ tubuh yang sangat sensitif terhadap benda-benda asing
2. Pada percobaan tentang refleks
cahaya akan dilihat bagaimana respon pupil mata ketika cahaya senter dijatuhkan
pada pupil. Ternyata repon yang terjadi berupa kontriksi pupil homolateral dan
kontralateral. Jalannya impuls cahaya sampai terjadi kontriksi pupil adalah
berasal dari pupil kemudian stimulus diterima oleh N.Opticus, lalu masuk ke
mesencephalon, dan kemudian melanjutkan ke N.Oculomotoris dan sampai ke
spingter pupil. Refleks cahaya ini juga disebut refleks pupil. Pada percobaan
refleks cahaya, pupil mata mengalami pengecilan.Cahaya yang berlebihan yang
masuk kedalam mata membuat pupil mata menjadi kecil.
3. Pada percobaan refleks withdrawl,
lengan bawah orang coba difleksikan pada sendi tangan dan sedikit dipronasikan
kemudian dilakukan pengetukan periosteum pada ujung distal os radii.Pada
percobaan refleks periost radialis terjadi gerakan fleksi. Hal ini menandakan
tangan orang coba normal karena respons ketika diketuk. Jalannya impuls pada
refleks periost radialis yaitu dari processus styloideus radialis masuk ke n.
radialis kemudian melanjutkan ke N. cranialis 6 sampai Thoracalis 1 lalu masuk
ke n. ulnaris lalu akan menggerakkan m. fleksor ulnaris. Respon yang terjadi
berupa fleksi lengan bawah pada siku dan supinasi tangan.
4. Pada percobaan refleks perost
ulnaris terjadi supunasi dan ini menundakan bahwa tangan orang coba normal.
Pada percobaan refleks stretuch pada kpr terjadi ekstensi yang disertai
kontraksi otot kuadriseps, APR terjadi plantar fleksi dan kontraksi otot
gastroknimius, untuk biseps terjadi fleksi lengan dan kontraksi otot biseps dan
refleks triseps dan withdrawl refleks mengalami fleksi dan ekstensi pada lengan.Respon
dari refleks periost ulnaris berupa pronasi tangan. Jalannya impuls saraf
berasal dari processus styloideus radialis masuk ke n. radialis kemudian
melanjutkan ke N. cranialis 5-6 lalu masuk ke n. radialis lalu akan
menggerakkan m. brachioradialis.
5. Bila suatu otot rangka dengan
persarafan yang utuh diregangkan akan timbul kontraksi. Respon ini disebut
refleks regang. Rangsangannya adalah regangan pada otot, dan responnya berupa
kontraksi otot yang diregangkan. Reseptornya adalah kumparan otot. tungkai
difleksikan pada sendi lutut dan kaki didorsofleksikan.Respon yang terjadi
ketika tendo Achilles diketuk berupa fleksi dari kaki dan kontraksi otot
gastroknemius.Ketika dilakukan ketukan pada tendo otot biseps terjadi respon
berupa fleksi lengan pada siku dan supinasi.Sedangkan jika tendo otot triseps
diketuk, maka respon yang terjadi berupa ekstensi lengan dan supinasi.
b. Untuk
percobaan 2 ( sisitem saraf )
Rasa nikmat
dan lezat dari setiap makanan yang dirasakan dipengaruhi oleh adanya rangsangan
pada lidah. Ungkapan rasa sakit seperti mengucapkan kata “aduh” juga terkait rangsangan pada
bagian tertentu tubuh kita. Oleh karena itu, rangsangan (stimulus) diartikan sebagai segala sesuatu yang
menyebabkan perubahan pada tubuh atau bagian tubuh tertentu. Sedangkan alat
tubuh yang menerima rangsangan tersebut dinamakan indra (reseptor). Adanya reseptor, memungkinkan rangsangan
dihantarkan menuju sistem saraf pusat. Di dalam saraf pusat, rangsangan akan
diolah untuk dikirim kembali menuju efektor, seperti otot dan tulang oleh suatu
sel saraf sehingga terjadi tanggapan (respons).
Sementara
itu, rangsangan yang menuju tubuh dapat berasal dari bau, rasa (seperti pahit,
manis, asam, dan asin), sentuhan, cahaya, suhu, tekanan, dan gaya berat.
Rangsangan semacam ini akan diterima oleh indra penerima yang disebut reseptor luar (eksteroseptor).
Sedangkan rangsangan yang berasal
dari dalam tubuh misalnya rasa lapar, kenyang, nyeri, maupun kelelahan akan
diterima oleh indra yang dinamakan reseptor
dalam (interoseptor). Tentu semua rangsangan ini dapat kita rasakan
karena pada tubuh kita terdapat sel-sel reseptor.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pada
percobaan gerak refleks pada lutut respon yang dihasilkan yaitu kaget dan
menjauh.
2. Pada
percobaan gerak refleks pada cahaya respon yang dihasilkan yaitu menjauh dari
cahaya dan pupi mata mengecil.
3. Pada
percobaan gerak refleks withdrawl respon
yang dihasilkan yaitu kaget dan lengan mendekat kearah tusukan.
4. Pada
percobaan gerak refleks menanggap respon yang dihasilkan yaitu berkedip dan
mengeluarkan air mata.
Pada percobaan sistem saraf didapatkan
bahwa perlakuan 1 dan perlakuan 2 Hasilnya hampir sama yaitu dari 7 buah yang di
identifikasi terdapat 5 buah yang di jawab benar.
B. SARAN
Saat melaksanakan praktikum mahasiswa di harapkan lebih
teliti sehingga tidak terjadi kesalahan dalam percobaan. Untuk dosen pendamping
praktikum di harapkan mampu lebih menjelaskan mengenai praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Biologi. Penerbit Erlangga: Jakarta.
Campbell.1994. Biologi Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta.
Isnaeni,wiwi.2006.Fisiologi
Hewan.Yogyakarta: penerbit kasinius.
Syaifuddin.2006.Fisiologi
Hewan. UT : Jakarta
www.wikipedia.comDiakses tanggal 11 Mei 2011Pagarra, Halifah dan Adnan. 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar